SELF-LOVE ISN'T SELFISH

Di dunia yang kejam ini, tidak ada oranglain yang mencintaimu selain dirimu sendiri.

Cerita ini berdasarkan pengalaman yang aku alami sendiri selama hampir 21 tahun hidup di dunia ini. Aku berharap melalui tulisanku ini, orang-orang yang membaca dapat mengerti poin-poin penting yang aku sampaikan, terutama mengenai self-love dan selfish.

Self-love adalah kondisi ketika kamu mencintai dirimu sendiri, sebagaimana adanya kamu. Tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang dilahirkan sempurna, termasuk kamu. Kita semua, makhluk hidup, punya kekurangan dan kelebihan kita masing-masing. Pentingnya self-love adalah supaya kita bisa menerima kekurangan kita tanpa merasa malu dan rendah diri. Self-love juga penting untuk mengetahui seberapa pantas kita harus diperlakukan dan memperlakukan oranglain. Jangan menaruh harapan untuk dibahagiakan dan diterima oleh siapapun itu, karena tidak akan ada orang yang benar-benar bisa menerima kamu sebagai mana adanya kamu. Kebahagianmu itu tidak terletak di tangan oranglain, tapi terletak di tanganmu sendiri. Kamu yang menentukan dan kamu yang mengenal seberapa indahnya dirimu itu dari dalam. Ini yang dinamakan self-love.

Selfish adalah sifat dimana kamu lebih mementingkan dirimu sendiri daripada oranglain. Kamu menaruh pride yang terlalu besar di dalam dirimu, merasa bahwa kamu harus benar segala-galanya dan semua yang kamu mau harus bisa terpenuhi. Tanpa memedulikan kondisi oranglain, kamu mengincar kebahagiaan dan kebutuhanmu sendiri. Kondisi yang seperti ini bisa dikatakan selfish, tapi tentu saja konteks nya bisa lebih besar dan lebih kompleks dari ini.

Tetapi, mencintai dirimu sendiri dan mengagung-agungkan dirimu sendiri, tentulah berbeda. Ketika kamu berdamai dengan dirimu, kamu merasa bahagia dan aman. Jika kamu sudah bahagia, kamu akan membahagiakan oranglain. Setidaknya, kamu melakukan hal yang menyenangkan oranglain dan menyenangkan dirimu sendiri. Semuanya sama-sama diuntungkan; inilah keadaan saat kamu bisa mencintai dirimu sendiri. Tapi, saat kamu mengagung-agungkan dirimu, merasa paling benar dan melebihi segalanya, kamu tidak akan memikirkan oranglain karena kamu sibuk dengan perasaanmu sendiri. Tanpa berusaha memahami kondisi oranglain, kamu injak dia supaya kamu bisa berdiri diatas badannya. Itulah analoginya.

Aku selama ini meyakini bahwa aku mencintai diriku sendiri. Aku sadar 100% bahwa kebahagianku hanya bisa aku dapatkan dari diriku, tidak dari siapapun. Even your shadow leaves you in your darkness, they say. Aku bahagia dengan diriku, menerima kekurangan dan kelebihanku sebagaimana adanya aku. I don't need your approval. I am just the way I am and I am happy to be me. Aku melakukan hal yang membahagiakanku dan aku berusaha membahagiakan oranglain. Tapi aku sadar tidak semua orang mengerti akan hal ini. Mereka berteriak-teriak seolah-olah aku yang bahagia dengan prinsip hidupku dan diriku yang seperti ini is very irritating dan dianggap selfish. Orang-orang yang suka memaksakan kehendak, dan mereka tahu itu menyakiti oranglain, tapi mereka melakukannya untuk memuaskan keinginan mereka sendiri, tidakkah mereka selfish? Orang-orang yang tidak tahu menghargai pendapat dan kebutuhan oranglain, tidakkah mereka selfish? 

Orang yang berbahagia tidak perlu menyengsarakan oranglain agar terlihat bahagia.
Orang yang tidak egois tidak perlu membuat oranglain terlihat egois demi menutupi keegoisan mereka.


O. N. M.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Bocah Cilik